Metode yang dilakukan untuk mengukur kualitas suatu layanan di perpustakaan diantaranya ada SERVQUAL , WEBQUAL, dan LIBQUAL,
Metode SERVQUAL adalah suatu kuesioner yang digunakan untuk mengukur kualitas jasa. Cara ini mulai dikembangkan pada tahun 1980-an oleh Zeithaml, Parasuraman & Berry, dan telah digunakan dalam mengukur berbagai kualitas jasa. Sedangkan WEBQUAL adalah salah satu dari banyak metode pengukuran kualitas website yang bisa digunakan saat ini. Webqual melakukan teknik pengukuran berdasarkan persepsi pengguna akhir. Webqual ini merupakan metode yang telah dikembangkan dari Servqual yang disusun oleh Parasuraman., LIBQUAL juga merupakan penelitian dan proyek pengembangan yang digunakan untuk mendefinisikan dan mengukur kualitas layanan perpustakaan dan bisa digunakan untuk menciptakan perencanaan alat penilaian kualitas secara lokal pada institusi perpustakaan tersebut (Boykin, et.al., 2002).
Dimensi
pengukuran SERVQUAL antara lain :
- Menentukan variabel dan dimensi yang akan diukur , Adapun variabel yang akan diukur untuk mengetahui kualitas layanan sistem informasi
- Membuat dan menyebar kuisioner
- Mengolah data hasil kuisioner
- Menganalisis data hasil pengolahan kuisioner
- Dimensi Kemudahan Penggunaan (usability) Usability adalah atribut kualitas yang menjelaskan atau mengukur seberapa mudah penggunaan suatu antar muka (interface). Kata Usability juga merujuk pada suatu metode untuk meningkatkan kemudahan pemakaian selama proses desain.
- Dimensi Kualitas informasi (information quality) Kualitas Informasi tergantung dari tiga hal yaitu : informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan.
- Dimensi Kualitas Interaksi (interaction quality) Kualitas interaksi adalah sejauh mana system dapat berinteraksi kepada pengguna, baik organisasi atau pengguna lainnya, agar hubungan terhadap system dapat berjalan dengan terus menerus
- Affect of Service Merupakan penilaian terhadap aspek pustakawan dari perpustakaan. Dimensi ini meliputi:
a.
Empathy
(Empati)
Sikap, respon
dan tindakan dimana pustakawan dapat merasakan apa yang sedang dirasakan oleh
pemustaka.
b.
Responsive (Daya Tanggap)
Daya tanggap
pustakawan dalam melayani pemustaka, dapat dilihat dari kecepatan respon dan
selalu siap siaga dalam menanggapi kebutuhan pemustaka.
c.
Assurance (Jaminan)
Kemampuan,
kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang diberikan pustakawan dalam melayani
pemustaka.
d.
Reliability (Keandalan)
Kemampuan
pustakawan dalam memberikan pelayanan dengan cepat, akurat dan memuaskan
2 Information
Control
Dimensi ini menyangkut tentang kecukupan dan ketersediaan koleksi
yang memadai yang dimiliki perpustakaan (scope of content), kemudahan akses
untuk menemukan koleksi, kemudahan navigasi (ease of navigation), aktualitas
(timeliness), waktu yang dibutuhkan dalam mendapatkan informasi, ketiadaan
hambatan dalam mengakses informasi pada saat dibutuhkan, peralatan (equipment), kenyamanan (convenience) dan kemandirian
(self reliance).
Library as Place
Dimensi ini menyangkut penilaian perpustakaan oleh pemustaka dalam
pengertian fisik. Perpustakaan dinilai oleh pemustaka berdasarkan:
a. Utilitarian space yakni
kemampuan bagaimana perpustakaan
merupakan tempat untuk berbagai aktivitas yang bermanfaat bagi
pemustaka.
b. Symbol yakni perpustakaan juga dinilai sebagai lambang atau
simbol dimana keberadaan perpustakaan sangat penting.
c. Refuge yakni perpustakaan merupakan tempat yang memberikan
ketenangan untuk berkonsentrasi, bersih dan mengundang kepada siapa saja untuk
berkunjung. Image dari perpustakaan merupakan prioritas sebuah perpustakaan.
Menurut
saya metode WEBQUAL baik di gunakan untuk perpustakaan digital karena digunakan
untuk menilai kualitas website. Dan metode LIBQUAL baik di gunakan di berbagai
perpustakaan karena menilai suatu perpustakaan dengan menyeluruh seperti area,
sikap pustakawan dan apa yang di nilai dapat di evaluasi sehingga dapat di
gunakan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka.
Daftar Pustaka :