Etnobotani tumbuhan obat di Desa Neglasari Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat

Etnobotani tumbuhan obat di Desa Neglasari Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat

Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional (herbal) telah dikenal sejak lama oleh masyarakat desa Neglasari. Proses ini sudah diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Namun saat ini ada kecenderungan tradisi ini mulai ditinggalkan, oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk menggali kembali pengetahuan tentang jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat Neglasari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan obat, bagian tumbuhan yang digunakan, kelompok penyakit yang diobati, dan cara pengolahannya. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 minggu pada bulan Juni hingga Juli 2014 di 4 dusun di Desa Neglasari, yaitu: Dusun Baros I, Dusun Baros II, Dusun Cijureuy, dan Dusun Cibodas. Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif dengan teknik survei, wawancara semi terstruktur dan kuisioner. Sampel berjumlah 100 responden meliputi paraji dan masyarakat yang dianggap mengetahui mengenai tumbuhan obat. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui terdapat 64 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat. Tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional oleh masyarakat Pamekasan didominasi oleh jenis tumbuhan dari famili Zingiberaceae. Tumbuhan obat terdiri dari 7 habitus yaitu perdu (20 jenis), pohon (14 jenis), herba (16 jenis), semak (7 jenis), tumbuhan memanjat (5 jenis), rumput (1 jenis), dan liana (1 jenis). Tumbuhan obat yang digunakan masyarakat desa Neglasari dapat mengobati 4 kelompok jenis penyakit dengan bagian tumbuhan yang digunakan yaitu daun (33 jenis), buah (22 jenis), akar (10 jenis), biji (7 jenis), batang (6 jenis), rimpang (6 jenis), bunga (4 jenis), getah (2 jenis), rebung (1 jenis), kulit (1 jenis), ranting (1 jenis), umbi (1 jenis), dan seluruh bagian (9 jenis). Berdasarkan pengolahannya tumbuhan obat dibagi menjadi 9, yaitu dimanfaatkan dengan cara dimakan secara langsung (20 jenis), direbus (50 jenis), dilumat (20 jenis), diparut (5 jenis), ditumbuk (29 jenis), dioles (1 jenis), diletakkan pada organ (1 jenis), dipanaskan (6 jenis), dan diteteskan (1 jenis).


Untuk mengetahui lanjutannya dapat dilihat pada laman di bawah ini

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/29770

jangan lupa komentar yaa

1 komentar: